Laman

Sabtu, 28 Agustus 2010

Macam-Macam Metode Pengajaran

Macam-Macam Metode Pengajaran
1. Metode ceramah
Metede ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan ( Nam Sudjana, 2009: 77). Fungsinya
Untuk memberikan pengertian terhadap suatu masalah, kerena itu cara tersebut sering juga disebut dengan metode kuliah, sebab ada persamaan guru mengajar dengan seorang dosen/maha guru memberi kuliah kepada mahasiswa-mahasiswi. (DR. Zakiah Daradzat, dkk, 2008: 289)
Dalam bukunya”Tugas Guru, menejemen kelas, dan Metode Mengajar”, menyebtkan bahwa:
Metode ceramah adalah suatu metode yang paling tua, dan di Indonesia, pada umumnya menggunakan metode ini, karena hanya menggunakan alat persepsi visual (Penglihatan) dan auditif secara lisan, walaupun mungkin penjelasanya menunjukan berapa gambaran pada gambar-gambar, tetapi penjelasannya hanya disampaikan secara lisan (Panitia Penyelenggara Latihan Pra Jabatan Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat, 1987: 12). Jadi tugas murid dalam metode ceramah ini adalah: murid duduk, melihat dan mendengarkan serta percaya bahwa apa yang diceramahkan guru adalah benar, murid mengutip ikhtisar semampu murid itu sendiri dan menghapalkannya tanpa ada penyelidikan lebih lanjut oleh guru yang bersangkutan (DR. Zakiah Daradzat, dkk, 2008: 289)
Keuntungan dari metode ceramah ini diantaranya adalah guru dapat mengusai seluruh kelas, (Panitia Penyelenggara Latihan Pra Jabatan Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat, 1987: 12) maksudnya perhatian murid-murid tertuju kepada seorang guru, dalam metode ini gurulah yang mengusai, mengendalikan dari kegaduhan murid-murid mengajar, sedangkan kelemah dari metode ceramah adalah: Guru tidak dapat mengukur pengertian siswa dan siswadapat salah interpretasi penjelasan guru (Panitia Penyelenggara Latihan Pra Jabatan Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat, 1987: 12) maksudnya adalah bahwa guru tidak mengetahui mana murid yang sudah paham terhadap pelajaran yang disampaikan dan mana murid yang belum paham terhadap pelajaran yang telah disampaikan. Dan begitu juga siswa dapat salah penafsiran atau penjelasan (interpretasi) terhadap pelajaran yang telah disampaikan oleh seorang guru dikarenakan terlalu cepatnya penyampaian materi pelajaran.
Menurut DR. Zakiah Daradzat, dkk, dalam bukunya:” Metodologi Khusus Pengajaran Islam”, dikatakan bahwa kelamahan dari metode ceramah ini adalah guru lebih aktif sedangkan murid pasip saja, akibatnya ada unsur paksaan yaitu murid diharuskan mengikuti apa kemauan guru, meskipun ada murid yang kritis, namun samua jalan pikiran guru, dianggap benar oleh murid. Dan metode ceramah ini tidak baik dilaksanakan 100% untuk Sekolah Dasar karena segala sesuatu akan ditelannya tanpa kritik bahwa mungkin muridnya sama sekali tidak mengerti apa yang diceramahkan gurunya.
Jadi untuk menutupi kekurangan-kekurangan dalam metode ceramah dapat diatasi dibantu oleh metode-metode liain, misalnya: tanya jawab, tugas, latihan, dan lain-lain (Nana Sudjana, 2009: 78) dan metode ceramah ini wajar digunakan atau perlu apabila ingin mengajarkan topik baru, bahan pelajaran, tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa, dan menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak (Nana Sudjana, 2009: 28)
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajr yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa (Nana Sudjana, 2009: 307) dalam metode ini dapat membantu kekurangan-kekurangna yang terdapat pada metode ceramah. (Zakiyah Daradzat, dkk, 2008: 307). Apapun kebaikan dari metode tanya jawab ini adalah sebagai berikut:
• Mendapat sambutan yang lebih aktif
• Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
• Dan mengemukakan pendapatnya
Guru dapat mengetahui perbedaan pendapat antara para siswa, perbedaan pendapat antara guru dan para siswa, harus diingat jangan dibawa ke arah diskusi (Panitia Penyelenggara Latihan Pra Jabatan Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat, 1987: 13)
Sedangkan kelemahannya diantaranya adalah dapat menibulkan penyimapangan dari pokok masalah yang hendak dicapai dan mungkin akan timbul masalah baru. (Panitia Penyelenggara Latihan Pra Jabatan Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat, 1987: 13)
Jadi metode tanya jawab biasanya dipergunakan untuk mengulang bahan pelajaran, membangkitkan minat belajar, siswa yang jumlahnya sedikit dan selingan ceramah. (Nana Sudjana, 2009: 79)
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah tukar menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama (Nan Sudjana, 2009: 29). Oleh karena itu, diskusi bukan debat karena debat adalah perang mulut, beradu paham dan lain-lain.
Metode diskusi erat kaitannya dengan metode lainnya, misalnya metode ceramah karyawisat, dan lain-lain karena metode diskusi ini adalah bagian yang terpenting dalam memcahkan suatu masalah (problem sulving) (Zakiah Daradzat, dkk, 2008: 292)
Adapun kebaikan diskusi berfungsi untuk merangsang murid-murid berfikir dan mengeluaran pendapatnya sendiri, serta ikut menymbangkan pikiran dalam masalah bersama, dan untuk mengambil satu jawaban aktual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang seksama (Zakiah Daradzat, dkk, 2008: 293)
Oleh karena itu diskusi harus dilakukan dengan baik dan objektif serta diskusi digunakan untuk membahas masalah yang aktual yang berhubungan dengan pelajaran.
4. Metode Tugas Pelajaran dan Resitasi
Metode pemberian tugas adalah suatu cara dalam proses belajar-mengar bielaman guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjkannya, kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan kepada guru. ( DR. Zakiyah Daradzat, 1994: 837) mempertanggung jawabkan tugas inilah yang disebut resitasi (Nana Sudjana, 2009: 82) dalam kamus bahasa Indonesia dikatakan bahwa Resitasi adalah hapalan yang diucapkan oleh murid-murid di dalam kelas (Tim Redaksi KBBI Edisi kedua, 1994: 837).

1 komentar: