Laman

Senin, 31 Mei 2010

PROBLEMATIKA UMAT

Pendahuluan
Realitas kontemporer umat Islam saat ini sangat terpuruk dalam sejarahnya. Umat Islam kehilangan kebanggaan akan peradabannya dan menjadi pengekor setia peradaban barat. Bangsa Barat sendiri saat ini sedang mengalami kebimbangan akan peradabannya. Hal ini terwakili oleh pendapat John Poustar Dallas, mantan menteri luar negeri Amerika Serikat, dalam tulisannya ”War or Peace” (Perang Atau Damai) menceritakan tentang kebangkrutan peradaban Barat.

Kebangkrutan ini mendorong timbbulnya krisis keyakinan, kebingungan yang menyerang pikiran manusia, dan erosi kejiwaan yang melanda Barat secara besar-besaran. Penyebabnya menurut ilmuwan Prancis, Alexis Karel dalam bukunya ”Manusia itu Misterius” adalah karena peradaban Barat dibangun tanpa mengindahkan tabiat atau karakter manusia sama sekali. Padahal peradaban itu dibangun untuk manusia (Tafsir Islam Atas Realitas, Muhammad Qutb). Dr. Kasisi Karl, seorang filosof besar dan peraih nobel, dalam bukunya ”Manusia, itulah Kebodohannya”, mengatakan, ”Peradaban Barat hanya berorientasi pada benda-benda mati dan tidak memberikan manusia haknya. Peradaban Barat telah memperbodohkan manusia, anugerah hidup, kemampuan-kemampuan, serta kebutuhannya.”

Sayangnya umat Islam asyik masyuk terjebak candu peradaban Barat dan menutup mata bahwa Islam pernah jaya dan menjadi rujukan pembangunan peradaban dunia. Saat bangsa Eropa abad pertengahan mengalami masa krisis ”The Dark Middle Age” dan Islam datang menyelamtkan dunia dengan peradaban yang bawanya.

Rasulullah saw. memberikan isyarat tentang kemerosotan umat Islam saat ini dalam haditsnya:
”Hampir datang masanya umat-umat lain memperebutkan kalian sebagaimana orang-orang yang rakus memperebutkan sebuah hidangan. ”Para sahabat bertanya, ”Adakah jumlah kita sedikit pada waktu itu ya Rasulullah?” beliau menjawab, ”Tidak, bahkan kamu banyak (menjadi mayoritas). Tetapi kalian seperti buih yang terapung. Allah akan menarik rasa takut kepadamu dari dada musuh-musuhmu dan akan menanamkan di hatimu ”al-wahn.” Mereka bertanya, ”apa al-wahn itu ya Rasulullah?” beliau menjawab, ”Cinta dunia dan takut Mati.” (H.R. Ahmad dan Abu Daud)
secara umum terdapat dua faktor penyebab kemerosotan umat Islam dewasa ini, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor Internal
Faktor internal yang dimaksud adalah yang datangnya berasal dari dalam kalangan umat Islam sendiri. DR. Yusuf Qardhawi dalam bukunya ”Ainal Khalal” menuliskan ada delapan hal problema yang melanda umat Islam yang berasal dari dirinya. Dalam buku ini diringkas menjadi tiga hal, yaitu:
1. Umat Islam Lupa Akan Dirinya
Dalam Al Quran Allah telah berfirman:
”Kamu adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi umat manusia, (supaya) kamu menyuruh berbuta ma’ruf dan melarang yang munkar, serta beriman kepada Allah.” (Q.S. Al Imran: 110)
Dan ketika umat Islam lupa akan Allah, maka Allah pun akan melup[akannya, Seperti firman-Nya dalam surat Al Hasyr:19,
”janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah, lalu Allah melupakan diri mereka sendiri.” (Al Hasyr: 19)

2. Dilihat Dari Kemajuan Materi
Umat Islam masih menjadi uamt yang tergantung pada bangsa lain. Hal ini dikarenakan umat Islam belum mampu menjadi produsen dan hanya baru bisa menjadi konsumen. Ini adalah bom waktu yang dipersiapkan mereka untuk diledakkan setiap waktu (penjajahan Ekonomi/Ghazwul Isti’mariy).

3. Umat Islam Menyianyiakan Kekuatan
Kekuatan yang dimaksud adalah kekuatan akal, amal, ekonomi, tenaga, dan spiritual. Sungguh hal yang sangat ironis. Padahal yang pertama kali Islam ajarkan adalah membaca (Q.S. Al Alaq: 1-5), tetapi umatnya lupa atau kurang memperhatikan pentingnya membaca. Selain hal tersebut, umat Islam kini memiliki etos kerja yang sangat rendah. Padahal Allah sangatmenitikberatkan pada hasil kerja, bukan bicara (Q.S. Ash Shaf: 2-3). Yang paling ironis adalah kekuatan spritual umat Islam yang semakin merosot.
Firma Allah:
”Sesungguhnya telah menang orang yang membersihkan jiwanya dan telah rugi orang-orang yang mengotorinya.” (Q.S. Asy Syam: 9-10)
Rahasia dari keterbelakangan uamt Islam saat ini terletak pada pemahaman umat Islam yang salah terhadap konsep Islam. Mereka hanya mengambil warisan-warisan yang jelek dari jaman-jaman kemunduran uamt Islam serta mengambil yang jelek dari Barat. Jika ditelusuri lebih lanjut, problematika internal umat Islam ini terjadi tidak terlepas kaitannya dengan faktor eksternalnya.

FAKTOR EKSTERNAL
Faktor eksternal ini leih diakibatkan oleh adanya konspirasi (persekutuan) internasional yang sangat kuat dan menjadikan Islam sebagai lawan bersama yang harus dihadapi. Mereka menyusun langkah-langkah strategi dan terprogram dengan rapih serta tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Konspirasi internasional itu adalah kekuatan bangsa Yahudi, Nashrani, dan musyrikin. Beberapa kutipan berikut ini dapat mewakili bukti perlawanan mereka yang kental terhadap Islam.
a. Nixon pernah berkata bahwa untuk menghadapi ancaman bersama yaitu Islam, maka tidak boleh tidak pertentangkan antara Rusia dan Amerika Serikat harus segera dihilangkan. (Tafsir Islam Atas Realitas, Muhammad Qutb)

b. Willy Claes (mantan Sekjen NATO) menyebutkan bahwa Islam adalah satu-satunya musuh Barat setelah Uni Soviet tumbang.


c. Simon Perez (mantan Menli Israel) mrngatakan bahwa setelah komunisme runtuh, ”Fundamentalisme Islam” (baca:Islam) adalah satu-satunya bahaya terbesar yang akan mengancam perdamaian dan kestabilan serta perekonomian dunia.

Pendapat tersebut menunjukan betapa pertentangan Barat terhadap Islam sangatlah kuat. Ternyata genderang perang yang mereka lakukan bukan saja dengan perang fisik (ghazwul Harbi), tetapi juga dengan perang pemikiran (ghazwul Fikriy), perang kebudayaan (ghazwul Tsaqofiy),dan perang penjajahan (ghazwul Isti’mariy).

Langkah-langkah mereka dalam menghancurkan Islam adalha sebagai berikut (diambil dari buku Dendam Barat dan Yahudi terhadap Islam, Syekh Ali Thanthawy, Dr. Jalal ’Alam, Syekh Muhammad Namer Al Khatib).

A. Menghancurkan Khalifah Islamiyah Turki Ustmany dan menghancurkan persatuan uamat Islam
Ini sebagai langkah awal karena Khalifah ini sebagai benteng kekuatan persatuan umat terakhir pada saat itu. Mereka (Bangsa Barat) menyadari sekali bahwa Khalifah Islamiyah merupakan simbol persatuan umat Islam, walaupun saat itu sudah mulai berkurang kekuatannya. Maka Pastur Paus V menghimbau kepada semua sekutunya sebagai berikut: ”Sesungguhnya imperium Turki berkembang dengan pesat karena perpecahan diantara kita sehingga kita tidak berdaya dihadapannya. Kita baru berhasil mengalahkan imperium Turki jika seluruh raj Eropa bersatu dalam menghadapi musuh besar kita ini.”

Dan bersatulah seluruh raja, pemikir,filosof, pastur eropa hingga Romawi (PM Dubuqara) menyusun strategi dan menulis buku seratus kiat untuk menghancurkan Turkidan mendirikan 13 organisasi politik yang menentang Turki dan terakhir adalah munculnya Kernal Attaturk (Yahudi Turki) dengan dukungan zionis internasional mendirikan organisasi Persatuan dan Kemajuan ( Wajah Dunia Islam, DR. Muh. Sayyid Al Wakil)

Setelah Turki Utsmany jatuh, mereka membagi-bagi daerah kekuasaanTurki menjadi negara-negara kecil dengan membangkitkan nasionalisme bangsa Arab di kalangan umat Islam (Arnold Toynbey).

B. Memusnahkan Al Quran dan membuat umat Islam ragu akan agamanya
Musuh-musuh Islam tahu bahwa kekuatan Umat islam adalah Al Quran, maka mereka membuat strategi untuk menjauhkan umat Islam dari Al Quran dan kalau bisa memusnahkannya. Seperti yang diungkapkan oleh tokoh-tokoh mereka:

William Gladstone (Politisi kawakan Inggris): ”Sesungguhnyakepentingan Eropa di Asia Jauh dan Tengah terancam bahaya selama disana masih ada Al Quran yang dibaca dan Ka’bah yang kerap dikunjungi”.(Ghazwul Fikriy, DR. Abdul Shabur Marzuq)

Takly (missionaris) berkata: ”Kita harus menggunakan Al Quran sebagai senjata untuk melawan umat Islam sendiri. Kita harus menjelaskan kepada uamat Islam bahwa apa yang benar di Al Quran bukanlah sesuatu yang baru. Sesungguhnya sesuatu yang baru di dalam Al Quran belumlah tentu benar.”

C. Merusak akhlak dan hubungan mereka dengan Allah
Samuel Zweimer seorang direktur organisasi missi pada konfersi pers missionaris di kota Al Quds tahun 1935, berkata: missi utama yang dibebankan oleh negara-negara kristen kepada kita bukanlah menjadikan kaum muslimin menjadi kristen, karena hal itu adlah soal hidayah dan kemuliaan. Misi utama kita adalah mengeluarkan seorang muslim dari Islam, sipaya menjadi orang yang tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan Allah, sehingga ia tidak mempunyai ikatan akhlak sebagai hidup umat manusia.

D. Membangun sistem politik di dunia Islam
Kaum imperialis sengaja meninggalkan negara jajahannya dengan sistem pemerintahan yang memiliki kekuatan yang absolut, tidak demokratis, karena mereka melihat Islam akan jaya bila diberi sistem politik yang demokratis. Ini terungkup lewat pendapat dari W.K.Smith, seorang orientalis Amerika:

”Apabila umat Islam diberi kemerdekaan dalam sistem demokrasi, maka Islam akan menang. Dengan sistem ditaktor sajalah hubungan antara umat Islam dengan agamanya dapat dipermainkan.”

E. Merintangi umat Islam untuk maju dalam industri dan tetap menjadikan mereka sebagai konsumen
Dengan strategi ini menempatkan umat Islam akan senantiasa tergantung kepada bangsa Barat,dengan begitu Islam akan tetap mereka jajah melalui penjajahan ekonomi dan teknologi.

F. Merusak moral wanita dan menyebarluaskan penyelewengan sex melalui media informasi dan seni
Orientalis Syatilyn dalam bukunya ”Al Gharaha Alal ’Alaamil Islami” berkata: ”Gelas dan artis mampu menghancurkan umat Muhammad dari pada seribu meriam. Maka tenggelamkan umat Muhammad ke dalam cinta materi dan syahwat.” (Wajah Dunia Islam-Dr. Muhammad Sayid Al Wakil)

Didirikannya pula industri film dan media massa yang dapat membantu program meraka. Diantaranya didirikannya MGM Studio Movie oleh Melvyen, Goodwyn, dan Meyer (tokoh yahudi), Dreamworks studio oleh Steven Spielberg, Jeffry Katzenberg, dan David Geffen (tokoh yahudi),Times (Rupert Murdocks-tokoh yahudi) dan tokoh-tokoh lain yang menopang gerak mereka dalam menguasai dunia (Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Zionisme-Prof. Jakob Katz & friends).

Langkah-langkah dan strategi mereka ini ternyata berhasil menjadikan umat Islam sebagai umat yang terperosok dalam kebodohan, keterbelakanganm dan ajuh dari tuntunan hidupnya. Keberhasilan ini diakui oleh mereka seperti yang dikatakan Samuel Zwimmer dalam pidato yang disampaikannya dalam konferensi Al-Quds tahun 1345 H/1935 M dihadapan para missionaris: ”Sesungguhnya kalian telah berhasil membentuk generasi yang tidak memiliki hubungan dengan Allah dan tidak ada keinginan untuk memilikinya. Kalian berhasil mengeluarkan orang Islam dari Islam dan tidak kalian masukkan ke dalam agama kalian. Maka otomatis muncul generasi seperti yang diharapkan imperialisme modern yang tidak perduli kepada nilai-nilai suci, hobinya santai dan bermalas-malasan. Jika ia belajar, maka demi syahwatnya. Dan jika ia mendapatkan jabatan paling tinggipun demi syahwatnya.” (Wajah Dunia Islam-Dr. Muh. Sayyid Al Wakil)

Kunci sukses yahudi dalam mengembangkan Ideologi Zionismenya yang didirikan Theodore Herzi 9 Yahudi-Austria) tahun 1897 ini menurut Shlomo Avineri dalam bukunya The Making of Modern Zionisme (Basic Books, 1981) karena Herzl menguasai benar senjata terpenting abad XX, yaitu media massa, lobi, dan public relation.


Solusinya
Setelah tahu permasalahan yang melilit umat Islam, haruslah dicari solusinya dan ini semua menjadi tanggung jawab bersama. Tanggung jawab para penguasa, para ulama, masyarakat, dan pergerakan Islam untuk membangkitkan umat Islam dari keterpurukan dan kemerosotan. Dr. Yusuf Qardhawi dalam buku Ash-shahwah Al- Ialamiyah Baind al wa al Mahadzir (Kebangkitan Islam Antara Harapan dan Rintangan), merumuskan lima hal yang menjadi titik tekan kebangkitan yang harus dilakukan, yaitu:
1. Kebangkitan pemikiran
Manusia adalah makhluk yang berakal, maka kesadaran kognitif dulu baru yang lain. Artinya disini adalah fase dakwah. Umat Islam diminta kkembali bertajdid (pembaruan) kepada Islam. Bertajdid bukan berarti membuat agama baru, melainkan mengakomodasi pembaruan pemahaman Islam, Islam sebagaimana pada awal lahirnya Islam itulah muslim yang sebenarnya (contoh: red). Islam harus dikembalikan kepada masa nubuwah, masa khulafaur rasyidin, masa sahabat dan masa para pendahulu yang shaleh atau pada masa kurun terbaik.

2. Kebangkitan perasaan dan emosi
Manusia tidak bisa hanya membangkitkan akalnya saja, tetapi dia juga harus dibangkitkan hati nuraninya, perasaannya, dan emosinya. Hal ini tiada lain kebangkitan iman, karena manusia terdiri dari anasir akal dan hati.

3. Kebangkitan amal dan perilaku
Amal dan perilaku harus konsisten dengan ajaran Islam, oleh karena itu, gerakan penyadaran bukan sekedar akal, dan iman, tapi juga amal yang sesuai dengan tuntutan Al Quran dan As-Sunnah Rasulullah saw.

4. Kebangkitan peran wanita Islam
Wanita mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan uamt, karena wanita adalah madrasah pertama bagi anak dalam kehidupannya. Wanita sangat menentukan perjalanan hidup umat.oleh karena itu, dengan maraknya wanita kembali kepada keharibaan islam menjadi modal yang kuat untuk kebangkitan Islam.

5. Kebangkitan pemuda
Kebangkitan pemuda Islam mempunyai peran strategi, terutama pemuda terpelajar. Ia akan menjadi tulang punggung kebangkitan Islam. Pemuda mempunyai karakteristik yang sangat dinutuhkn untuk tegaknya dakwah, sebab ia mempunyai idealisme, semangat, dan mobilitas yang sangat tinggi. Untuk itu tenaga pemuda dalam gerakan penyadaran umat (dakwah) menjadi prioritas.

6. Kebangkitan Global
kebangkitan umat Islam harus merata dan mendunia, karena pada dasarnya umat Islam adalah umat yang satu. Firman Allah:
”Inilah umatmu satu, terpadu dan manunggal, dan Akilah Rabbmu, karenanya mengabdilah pada-Ku.” (Q.S. Al Anbiya: 92)
untuk menghadapi kekuatan mereka, Umat Islam perlu menguatkan pengorganisasiannya dan penguasaan kunci sukses abad XX, yaitu media, masa, lobbi, dan public relations. Penguasaan tiga hal penting ini adalah senjata terhebat dalam membuat public opini. John Naisbit, dalam bukunya, Mega Trend 2000 mengungkapkan bahwa orang yang rasional akan dapat berpikir menjadi irasional ketika dibombardir oleh media masa secara intensif.

Penutup
Fenomena kebangkitan umat islam in pada dasarnya tidak akan berjalan dengan baik dan solid jika tidak ada pembinaan yang berkelanjutan terhadap uamat Islam itu sendiri (Tarbiyah Islamiyah yang kontinyu). Hal ini dikarenakan serangan-serangan penetang Islam akan datang kapan saja pada saat umat Islam lengah. Kebangkitan umat ini secara sunatullah ajkan bergilir, seperti terungkap dalam hadits Rasulullah saw;

”Akan terjadi nubuwah padamu sesuai dengan kehendak Allah. Lalu Allah akan mengangkat (Melenyapkan)-nya jika Dia menghendakimya. Setelah itu, akan muncul khalifah sesuai dengan manhaj nubuwah. Maka sesuai dengan kehendak Allah, ia akan berada, lalu Allah akan melenyapkan jika ia mengkehendaki. Kemudian akan datang raja yang zalim. Maka ia pun akan bercakal sesuai dengan kehendak-Nya. Kemudian akan ada raja yang tirani, maka ia pun muncul sesuai dengan kehendak Allah, kemudian ia lenyap, jika Allah mengkehendaki. Baru setelah itu akan timbul kembali khilafah di atas manhaj nubuwah.” (H.R. Ahmad dari Hudzailah bin Al Yaman)

Akankah masa nubuwah itu kembali lagi berada dalam naungan umay Islam?
Perhatikan janji Allah:
”Dan Allah berjanjikepada orang-orang yang beriman diantara kalian dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia telah menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah siridhoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan suatu apa pun dengan Aku.” (An-Nur: 55)

Al Maraghi dalam tafsirnya mengungkapkan yang dimaksud dari ayat tadi bahwa Allah menjanjikan kepada orang-orang beriman dan beramal shaleh warisan negeri kaun musyrikin Arab dan non Arab kepada kaum mukminin. Sebagaimana Allah telah memenuhi janji-Nya kepada Rasulullah saw. sebelum wafat, hingga beliau menaklukan mekah, Bahrain, Khaibar, dan seluruh wilayah Jazirah Arab. Semua itu karena Allah memberikan kekuatan kepada kaum mukminin sebagai berkah, karena kaum mukminin yang dijanjikan itu hanya beribadah kepada Allah tanpa takut kepada seorang pun selai-Nya.

Untuk kembali berkuasa ternyata hanya satu syaratnya, yaitu kembalilah dalam shibghah Allah dan binalah diri dengan nilai-niali Islam secara Kaffah dan kontiyu dalam sebuah pola pembinaan yang intensif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar